Ilmiah

Mengelola Stres dengan Membaca Al Qur’an

Setiap orang pasti pernah mengalami stes. Stres adalah respon tubuh dan pikiran yang muncul saat menghadapi tekanan, ancaman atau perubahan. Penyebab stres bisa bermacam-macam, bisa karena tuntutan pekerjaan, tekanan sosial, serta permasalahan pribadi sering kali membuat seseorang merasa terbebani. Baik pria maupun wanita dewasa mengalami stres dalam berbagai bentuk, mulai dari kecemasan ringan hingga depresi yang berkepanjangan. Dalam dunia yang serba cepat ini, banyak orang mencari cara untuk mengelola stres secara efektif. Salah satu metode yang telah terbukti secara ilmiah dan spiritual adalah membaca Al-Qur’an.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Regina Indra Setiawardani, ditemukan bahwa mendengarkan bacaan Al-Qur’an dapat membantu menurunkan tingkat stres pada mahasiswa kedokteran yang mengalami tekanan akademik tinggi. Studi lain yang diterbitkan dalam Jurnal Psikologi Islam menunjukkan bahwa membaca dan menghafal Al-Qur’an berkontribusi dalam menurunkan kecemasan dan meningkatkan ketenangan batin.

Al-Qur’an sendiri menegaskan bahwa mengingat Allah adalah sumber ketenangan bagi hati. Dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Ayat ini menggambarkan bahwa membaca dan merenungkan Al-Qur’an bukan hanya aktivitas ibadah, tetapi juga terapi mental yang dapat membantu seseorang menghadapi tekanan hidup.

Stres terjadi ketika seseorang merasa terbebani oleh situasi yang tidak dapat ia kendalikan. Dalam psikologi, kondisi ini disebut sebagai perceived stress, yaitu perasaan bahwa tuntutan eksternal melebihi kemampuan seseorang untuk menghadapinya. Namun, Islam mengajarkan konsep tawakal dan sabar dalam menghadapi setiap ujian. Dengan membaca Al-Qur’an, seseorang dapat memahami bahwa setiap peristiwa dalam hidup adalah bagian dari rencana Allah, sehingga hati menjadi lebih tenang dan ikhlas dalam menghadapi ujian.

Penelitian yang dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta menunjukkan bahwa mahasiswa yang rutin membaca atau menghafal Al-Qur’an memiliki tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini berkaitan dengan efek menenangkan yang ditimbulkan oleh bacaan ayat-ayat suci, yang sejalan dengan konsep mindfulness dalam psikologi modern. Membaca Al-Qur’an membantu seseorang untuk fokus pada saat ini, mengurangi kecemasan berlebihan terhadap masa depan, dan memberikan rasa damai yang mendalam.

Selain itu, membaca Al-Qur’an juga memiliki dampak fisiologis yang positif. Penelitian dalam Journal of Religion and Health menunjukkan bahwa mendengarkan bacaan Al-Qur’an dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol, serta meningkatkan produksi hormon serotonin yang berperan dalam meningkatkan suasana hati. Ini menjelaskan mengapa seseorang yang sering membaca atau mendengarkan Al-Qur’an cenderung lebih tenang dan tidak mudah panik dalam menghadapi tekanan.

Dalam Islam, solusi menghadapi stres tidak hanya sebatas membaca Al-Qur’an, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Konsep syukur, sabar, dan tawakal yang diajarkan dalam Al-Qur’an membantu seseorang untuk melihat setiap permasalahan dari perspektif yang lebih luas, sehingga tidak mudah merasa tertekan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, seluruh urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesulitan, ia bersabar, maka itu baik baginya.” (HR. Muslim). Hadis ini mengajarkan bahwa stres dapat dikelola dengan sikap mental yang tepat.

Selain membaca Al-Qur’an, Islam juga menekankan pentingnya ibadah lain seperti shalat dan dzikir dalam mengatasi stres. Sebuah studi dalam Jurnal Psikologi Islam menunjukkan bahwa shalat khusyuk memiliki efek yang mirip dengan meditasi dalam mengurangi kecemasan. Dengan kata lain, kombinasi antara membaca Al-Qur’an dan menjalankan ibadah dengan baik dapat menjadi solusi holistik dalam mengelola stres.

Dengan demikian, selain sebagai ibadah, membaca Al Qur’an juga metode efektif dalam mengelola stres berdasarkan bukti ilmiah dan ajaran Islam. Efek menenangkan dari ayat-ayat suci dapat membantu mengurangi kecemasan, meningkatkan ketenangan batin, serta memberikan panduan hidup yang lebih baik dalam menghadapi tantangan. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, seseorang dapat menghadapi tekanan hidup dengan lebih tenang dan penuh keyakinan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Namun demikian, penulis berpendapat bahwa perlu adanya penelitian terbaru lainnya untuk mendukung data mengenai pengelolaan stres dengan membaca Al Qur’an. Dan hal yang tak kalah penting adalah Al Qur’an Allah subhanahu wa ta’ala turunkan sebagai solusi dari permasalahan manusia. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala,

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’: 9).


Daftar Pustaka

  1. Setiawardani, R. I. (2021). Pengaruh Bacaan Al-Qur’an terhadap Tingkat Stres pada Mahasiswa Kedokteran Tahun Pertama. Universitas Islam Negeri Jakarta. Diakses dari: repository.uinjkt.ac.id
  2. Nugraheni, D., dkk. (2018). Efektivitas Membaca Al-Qur’an dalam Menurunkan Stres Akademik pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi Islam, 15(2), 112-120. Diakses dari: journal.unnes.ac.id
  3. Journal of Religion and Health. (2019). The Psychological Effects of Listening to Quranic Recitation on Stress Levels. 58(3), 1056-1070. DOI:10.1007/s10943-019-00847-2
  4. Muslim, H. R. (n.d.). Shahih Muslim. Hadis No. 2999. Diakses dari: sunnah.com
  5. Al-Qur’an, QS. Ar-Ra’d: 28. Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an.

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *