Uncategorized

Kenalan Yuk!


Tahun 2018, saya mengikuti salah satu publik figur dari mulai Instagram, Blog hingga YouTube-nya. Dia
bukan artis. Dia seorang influencer. Wanita. Berpendidikan. Sekarang tinggal di
luar negeri bersama suaminya. Saya menyukai cara dia beropini dari
masalah-masalah di sekeliling kita, yang sebelumnya saya sendiri belum sadar
bahwa itu masalah. 
Dari beberapa pendapatnya
itu, dia menceritakan tentang dirinya sendiri. Dia bercerita bahwa dia seorang
introvert tipe INTJ (Introversion, Intuition, Thinking, Judgement). Dia menjelaskan panjang lebar, reaksi spontan saya mengangguk-angguk, tanda bahwa saya juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dialami seorang introvert itu. Akhirnya saya lebih memperdalam lagi apa itu introvert dan saya cari di Google. Ketemu dan banyak (yaiyalah) yang membahas introvert ini. Isinya sama. Dari sinilah saya mengenal diri sendiri bahwa saya ini introvert. 

Sejujurnya, sebelum ini saya juga sudah mengenal istilah introvert. Namun tidak mengenalnya lebih dalam. Yang saya tahu introvert itu pendiam dan ansos titik. Tanpa tahu dibalik itu semua. Dan pada saat itu, saya merasa bahwa introvert itu sebuah hal yang buruk. Sekarang saya tahu, introvert itu bukan pendiam yang biasa-biasa saja dan bukan ansos (beda jauh) titik.

Saya menemukan template tentang introvert, judulnya “Mengenal si Introvert” dan sumbernya dari Tirto yang dishare ulang oleh teman saya di medsos. 
1. Introvert mengumpulkan energi dengan cara menyendiri, sebab berada di keramaian menyedot energinya.

Saya itu engga nyaman kalau lama-lama ada di keramaian. So, sebenarnya nyaman tapi engga bisa lama. Harus bisa membedakan ya bahasa kalimatnya (hehe). Kalau kelamaan berasa lelah, energi seperti cepat berkurang dan habis. Yang saya rasakan lagi, kalau menyendiri kelamaan juga tidak nyaman. So, porsi berada di keramaian dan kesendirian harus seimbang. 

2. Introvert menjaga lingkaran pertemanannya lebih kecil, mengutamakan kualitas.

Kalau diingat sejak SD sampai kuliah, saya hanya mempunyai teman dekat yang sampai sekarang juga masih berkomunikasi. Berkualitas? Jelas. Buktinya masih komunikasi sampai sekarang. SD dan SMP satu orang dan orang yang sama. SMA ada lima (satu cewek lima cowok), tempat saya berbagi kisah jelas si cewek ini. Kuliah? dua orang cukup :p. 

3. Introvert bukan berarti mengisolasi diri, melainkan mawas diri.

Jadi begini. Dalam hal pertemanan dan lingkungan saya itu tidak bisa langsung akrab dengan orang. Tidak bisa hanya beberapa hari bisa haha hihi dengan mudah. Butuh waktu dan engga sebentar. Dan seperti kita tahu, bahwa lingkungan adalah faktor yang paling mudah menentukan sifat dan sikap seseorang. Jadi, saya lebih mawas diri ya.

4. Introvert memilah apa dan kapan bicara itu diperlukan. Senang terlibat pembicaraan yang dalam, tak suka basa-basi, terbuka dalam lingkaran yang dipercaya.

Oke kita mulai bahas. Bagi orang yang baru ketemu dan kenal, pasti menyangka saya ini pendiam atau judes (terserah pilih yang mana, atau dua-duanya juga boleh). Wajar, namanya juga baru ketemu dan kenal. Nah, saya sendiri kalau bertemu dengan orang yang baru dikenal banyak diam. Betul? Sebenarnya tidak sepenuhnya saya diam. Namun, pikiran saja lari-larian kemana-mana. Memproses apa yang sedang dibicarakan. Mencari celah kapan saya bisa masuk dalam pembicaraan. Namun, dari pengalaman saya, sulit bagi saya untuk masuk pembicaraan orang yang baru saya kenal, apalagi saya satu-satunya orang baru, dilingkaran itu mereka sudah saling mengenal kecuali saya. Masalahnya, topik pembicaraan tidak saya ketahui, karena pembicaraan mereka tidak umum, jadi hanya tentang lingkup mereka. Saya lebih suka berbicara dalam lingkaran kecil dan berisi orang-orang yang bisa dipercaya. Ya benar, saya tidak suka basa-basi. To the point lebih sederhana dan tidak memakan banyak waktu :p.

5. Introvert tidak menghakimi, melainkan mengobservasi dalam ketenangan.

Mungkin contohnya gini. Saya menerima omongan tidak enak dari orang lain. Saat itu saya tidak langsung menghakimi bahwa orang itu bersalah. Maksudnya, saya tidak menilai orang tersebut jelek. Tapi saya mulai mengobservasi. Kenapa dia seperti itu terhadap saya? Apakah dengan orang lain pun sama bersikap seperti itu? Berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran saya. 

6. Introvert sering disalahpahami sebagai pemalu, padahal introvert hanya menjadi energinya supaya tetap stabil dan berguna saat diperlukan.

Point terakhir ini bisa kalian baca lagi pada point satu ya. Terus lanjut point 2 dan seterusnya balik lagi :p.

Apa yang bisa kita dapat ketika bisa mengenal diri sendiri? 
Engga ada salahnya loh, kita mengenal lebih jauh tentang diri kita sendiri. Karena kalau sudah kita kenal, kita gampang untuk memanaje dan berdamai dengan diri sendiri. Kalau kita merasa ada yang aneh dengan diri kita, kita tahu apa yang harus kita lakukan. Terus kita juga bisa lebih mengetahui potensi diri dan kelebihan serta kekurangan kita. So, kita bisa memaksimalkannya dengan baik.
Kalau kalian termasuk dalam tipe kepribadian apa? ๐Ÿ˜€
Foto: Pexels

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *