Ujian
Kebetulan setelah saya lulus kuliah ada pembukaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Satu di antara jutaan orang yang menjadi peserta, salah satunya saya. Saat itu, saya harus belajar lagi. Belajar soal-soal CPNS. Meskipun tanpa buku khusus yang membahas itu, saya tetap berusaha dengan menggunakan fasilitas zaman now, E-Book.
E-Book ini lebih praktis. Bisa dibawa kemana-mana. Bisa belajar kapanpun. Di sela-sela waktu luang, daripada bengong, buka hp dan baca-baca soal. Dari situ pikiran-pikiran aneh mulai berkeliaran di otak. “Duh, belajar mulu, ujian terus.”
Sejak SD, SMP, SMA, kuliah hingga sekarang sudah kerja pun, kita selalu akan dihadapkan dengan yang namanya ujian. Saya menjelaskan soal ujian secara umum ya, bukan ujian hidup nanti beda lagi pembahasannya meski memang berkaitan. Waktu sekolah dulu, ujian itu juga termasuk ulangan. Coba kalau dihitung dari SD sampai kuliah saja, sudah berapa banyak ujian yang kita lakukan. Wah sudah tidak bisa dihitung kan ya? Saking banyaknya.
Dan sekarang-saya-di dunia kerja pun akan selalu ada yang namanya ujian. Mau melamar kerja ada ujian dulu. Tes psikotes, tes wawancara, tes tulis. Meski namanya tes, tetap saja itu namanya ujian :p. Kalau sekolah atau pas kuliah dulu, ujian dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan yang kita miliki dari apa yang sudah kita pelajari. Betul? Artinya gini, ujian itu ada setelah mengalami proses belajar bukan?
Meskipun kita sudah mengalami banyak ujian dari SD sampai perguruan tinggi (PT), tetap saja kadang kita mengalami rasa nervous saat mau ujian. Kekhawatiran muncul. Walaupun sebenarnya itu hanya dari pikiran kita saja. Perasaan nervous muncul karena mungkin kita engga yakin dengan kemampuan kita atau hanya sekadar bumbu-bumbu agar ujian itu lebih bermakna :D. Kalau sudah engga yakin sama kemampuan kita, tetep kerjakan ujian sendiri, percaya diri aja sama apa yang bakal kita kerjakan. Dari hal itu kita bakan menemukan guru, bernama pengalaman.
Sadar engga sih-setelah melewati proses ujian dari SD-PT-tak jarang soal-soal dalam tes atau ujian itu mirip-mirip bahkan diulang? Contohnya ya, ketika SD saya belajar tentang alam semesta, terus pas SMP dan SMA juga saya belajar. Meskipun dengan tingkatan yang semakin sulit, tapi bekal ilmu dasar itu penting juga. Jadi sebenarnya ujian itu kadang bentuknya diulang-ulang, di mana secara terus menerus akan semakin tinggi levelnya. Kalau kita sudah melewati ujian itu berarti kita lulus. Jika belum, maka harus mengulang dengan remedial, hehe.
Begitupun soal ujian hidup. Engga bakal ada ending pasti. Engga kayak di film, endingnya bisa ketauan. Apakah sedih atau bahagia. (Meski ada juga film yang endingnya gantung). Ujian hidup itu akan terus ada. Sama seperti ujian di sekolah atau di kampus, ujian hidup juga sebenarnya tentang materi sama, diulang dan dengan tingkatan level yang semakin tinggi. Kalau orang sudah berhasil melewati level tertentu maka dia akan mengalami ujian lain yang levelnya semakin tinggi.
Misalnya kita mengalami ujian sabar. Bisa macem-macem nih ceritanya. Tiap orang beda-beda. Contohnya, ada yang membully diri kita. Awal-awal mungkin kita tidak terima diperlakukan seperti itu. Merasa bahwa perlu memberikan pelajaran kepada orang tersebut. Atau mungkin kita sudah tidak menanggapinya dengan serius. Seperti angin berlalu. Diam saja meskipun dibully nanti juga capek sendiri.
Kalau kita belum berhasil melewati ujian hidup bully dengan bersabar, bisa jadi kita akan berada di posisi tersebut. Berbeda dengan orang yang sudah sabar menghadapinya, mungkin bisa lebih bijak menyikapi masalah tersebut dan pantas mendapatkan ujian lain yang membuat orang tersebut semakin tinggi derajatnya di mata Tuhannya.
Ujian hidup itu macem-macem bentuknya. Tapi dari sekian banyak ujian, menurut saya ada dua ujian yang paling banyak diujikan. Sabar dan syukur. Misalnya punya keinginan tapi belum bisa terpenuhi-sabar- dan bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki. Sabar dan syukur itu kerap kali menjadi dua hal yang tidak terpisahkan.
Semoga kita semua menjadi seorang yang pintar dalam mengelola sabar dan syukur. Ujian hidup akan selalu ada, teruslah bersabar dan bersyukur.
Foto: Pexels

